Lompat ke isi utama

Berita

Forum Marasai Kolaborasi Dengan BEM FKIP Unkhair Ternate Gelar ‘Kadera Besi’

Forum Marasai Kolaborasi Dengan BEM FKIP Unkhair Ternate Gelar ‘Kadera Besi’
\n

TERNATE - Forum Mari Awasi Pemilu (Marasai) Kota Ternate berkolaborasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM FKIP) Universitas Khairun Ternate dan Bawaslu Kota Ternate menggelar kelas demokrasi, bersama, bersinergi (Kadera Besi) di pelataran kampus FKIP, Kelurahan Akehuda, Ternate Utara, Selasa (7/6/2022).

\n\n\n\n

Forum Marasai merupakan perkumpulan Alumni Sekolah Kader Pengawasan Partisiptif (SKPP) Kota Ternate angkatan ke dua yang diselenggarkan oleh Bawaslu Republik Indonesia tahun 2021. Mereka intens menggelar kelas demokrasi sebagai bagian dari Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang sudah disusun tahun lalu.

\n\n\n\n

Leader Marasai, Abd Haris Lumbessy mengatakan, Forum Marasai akan intens melakukan kelas demokrasi untuk generasi milenial. “Kadera Besi atau Kelas Demokrasi, Bersama, Bersinergi ini dilakukan dalam rangka mengedukasi gerenasi muda mengenai agenda-agenda kepemiluan,” katanya.

\n\n\n\n

Forum Marasai kata Haris, dalam waktu dekat juga akan menyasar pemilih pemula di jenjang SLTA di Kota Ternate. “Kami berharap kegitan ini bisa meningkatkan kualitas pengetahuan generasi muda tentang agenda-agenda kepemiluan, terutama bagi pemilih pemula,” paparnya.

\n\n\n\n

Koordiv PHL Bawaslu Kota Ternate, Rusly Saraha saat mengisi materi  dalam ‘Kadera Besi’ memaparkan, Pemilu serentak yang digelar pada 2024 mendatang masih berpotensi terjadi banyak pelanggaran. “Politik uang, netralitas ASN, dan ujaran kebencian tentu masih berpotensi terjadi,” katanya.

\n\n\n\n

Supaya potensi pelanggaran tersebut dapat dicegah, Rusly mengajak mahasiswa sebagai kaum terdidik dapat membantu menyadarkan publik Ternate akan bahaya pelanggaran pemilu. “Tentu kita berharap Pemilu serentak mendatang, potensi pelanggaran-pelanggaran ini tidak lagi terjadi. Karena itu kita berharap ada dukungan dari mahasiswa sebagai kaum yang masih kritis agar memberikan edukasi kepada masyarakat Ternate tentang bahaya pelanggaran pemilu,” pinta Rusly.

\n\n\n\n\n\n\n\n

Ali Masyur, seorang mahasiswa FKIP Unkhair Ternate menyarankan Bawaslu Kota Ternate agar membentuk tim khusus untuk melakukan pengawasan secara diam-diam. Tim ini kata dia tidak boleh di deteksi oleh elit politik. “Saya sarankan, jika di dalam regulasi mengiyakan, Bawaslu sebaiknya membentuk tim pengwasan yang bekerja secara diam-diam untuk mengawasi praktik kejahatan pemilu, karena hanya dengan begitu pelanggaran bisa dicegah,” harapnya.

\n\n\n\n

Di tempat itu, anggota Forum Marasai, Wahida A. Abd Rahim juga menegaskan, generasi muda tidak boleh pesimis. Generasi muda harus menjadi pelopor pergerakan pengawasan pemilu serentak di 2024 mendatang. “Kalau generasi muda, terutama mahasiswa ini pesimis, saya kira kita tinggal menunggu kehancuran bangsa ini. Kita harus menjadi pembaharu, menjadi pelopor bersama-sama Bawaslu untuk menyadarkan publik Ternate tentang bahaya kejahatan politik,” tegasnya.

\n\n\n\n\n\n\n\n

Di akhir kelas demokrasi, Rusly Saraha juga menyerahkan buku berjudul "Notes From Ternate – Catatan Pengawasan Pilkada Ternate Tahun 2020" yang ia tulis menjelang 10 hari pertama ramadhan 1442 hijriah lalu. (HBT)

\n\n\n\n

Penulis/Editor : Nasarudin Amin

\n\n\n\n

Foto : Humas Bawaslu Kota Ternate

\n"