Deklarasi Pilkada Damai, Empat Paslon Ajak Pendukungnya Jaga Martabat Demokrasi
|
TERNATE – Bawaslu Kota Ternate menggelar deklarasi damai tanpa politik uang pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate tahun 2020, Sabtu (10/10) di Aula Waterboom, Ternate Wonder Island (TWI) di Kelurahan Kayu Merah, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate.
\n\n\n\nDalam deklarasi itu, selain menandatangani naskah deklarasi pilkada damai tanpa politik uang, empat Pasangan Calon (Paslon) di Kota Ternate juga menandatangani pakta integritas tentang kepatuhan terhadap protokol kesehatan Covid-19.
\n\n\n\nCalon Wali Kota Ternate, Merlisa Marsaoly ditengah-tengah suasana deklarasi menyatakan dukungan terhadap deklarasi damai tanpa politik uang. Ia bahkan mengajak pendukungnya agar dapat menjaga martabat dan kehormatan demokrasi pada Pilkada serentak lanjutan tahun 2020.
\n\n\n\nSementara Calon Walikota Tauhid Soleman mengapresiasi empat kontestan yang bertarung di Kota Ternate karena selama tahapan kampanye menunjukan kedewasaan dalam berpolitik sehat, tidak saling memprovokasi pasangan calon yang lain di tahapan kampanye ini.
\n\n\n\nSenada dengan itu, calon Wakil Walikota Ternate Mohammad Asghar dan Muhammad Yamin Tawari juga berkomitmen mewujudkan pilkada damai tanpa politik uang. Menurut Asghar, siapapun yang terpilih menjadi kepala daerah nanti, dialah adalah pemimpin terbaik di Kota Ternate yang sudah melewati proses demokrasi dengan cara-cara yang berkualitas.
\n\n\n\nSedangkan menurut Muhammad Yamin Tawari, Ternate merupakan rumah bagi semua warga. Karena di dalam Kota Ternate dihuni semua Ras, Agama, dan Antar Golongan. Sehingga ia mengajak kepada seluruh komponen masyarakat agar senantiasa menjaga kota bersejarah itu.
\n\n\n\n“Kita berkomitmen Pilkada ini tidak ada praktek uang dan tidak menciptakan demokrasi yang kurang sehat. Kita harus mewujudkan Pilkada yang damai dengan cara-cara yang terbaik,” paparnya.
\n\n\n\nKetua Bawaslu Kota Ternate, Kifli Sahlan mengungkapkan, ada dua hal penting yang dideklarasikan yakni deklarasi pilkada damai tanpa politik uang, dan penandatanganan pakta integritas mengenai kepatuhan terhadap protokol kesehatan Covid-19.
\n\n\n\n“Deklarasi hari ini ada dua poin, yang pertama terkait politik uang dan yang kedua penerapan protokol kesehatan selama masa kampanye,” ujarnya.
\n\n\n\nDikatakan Kifli, di dalam PKPU nomor 13 tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau Wali Kota Dan Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bencana Nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Bawaslu memiliki kewajiban untuk mengawasi masing-masing paslon.
\n\n\n\n“Jika ditemukan pelanggaran maka Bawaslu akan menindak sesuai peraturan Undang-Undang yang berlaku, mulai dari pembubaran masa dan pengurangan masa kampanye, hingga sanksi administrasi yang direkomendasikan ke KPU,” tegasnya.
\n\n\n\nSementara Ketua Bawaslu Malut, Muksin Amrin menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi kepada pelaku money politic dalam Pilkada tahun 2020. Menurutnya, Undang-Undang nomor 10 tahun 2016 secara tegas telah mengatur mengenai praktet money politic. “Bukan hanya yang memberikan imbalan, tapi siapapun yang menerima imbalan juga aka nada sanksi hukumnya,” jelas Muksin.
\n\n\n\nKarena itu, Bawaslu mengingatkan masayrakat agar tidak bermain-main dengan politik. Masyarakat kata Muksin, mestinya berani menolak apabila terdapat oknum yang membagi-bagi uang agar masyarakat memberikan dukungan kepada paslon tersebut. Khusus untuk Paslon, Muksin menjelaskan, jika terbukti melakukan money politic atau jenis pelanggaran lainya maka dapat paslon tersebut didiskualifasi.
\n\n\n\n“Paslon yang terbukti melakukan politik uang secara terstruktur, sistematis dan massif (TMS), bisa terkena sanksi diskualifikasi,” tegasnya.
\n\n\n\nSementara, Sekot Ternate, Jusuf Sunya saat memberikan sambutan dalam deklarasi tersebut berharap Pilkada serentak lanjutan tahun 2020 di Kota Ternate tidak memunculkan kluster baru penyebaran Covid-19. “Jangan hanya untuk kepentingan kemenanganan semata justru mengabaikan protocol kesehatan yang telah menjadi komitmen dan kesepakatan kita bersama,” ucap Jusuf.
\n\n\n\nKata dia, pelaksanaan Pilkada saat ini ditengah-tengah situasi pandemi Covid-19. Karena itu, ia mengingatkan kepada semua kalangan terutama paslon dan tim paslon serta partai pengusung agar lebih mengedepankan protokol kesehatan.
\n\n\n\n“Seniergitas Forkompimda, KPU, Bawaslu dan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci suksesnya pelaksanaan Pilkada ini, ini menjadi tantangan bagi kita semua sehingga Pilkada kali ini berjalan sukses disertai dengan sukses mengendalikan penyebaran Covid-19,” ungkapnya. (HBT)
\n\n\n\nPenulis : Nasarudin Amin
\n\n\n\nFotografer : Humas Bawaslu Kota Ternate
\n