Lompat ke isi utama

Berita

Lounching Kaliber, Soa-Sio Jadi Role Model Kelurahan Lain

Lounching Kaliber, Soa-Sio Jadi Role Model Kelurahan Lain

TERNATE – Warga Kelurahan Soa-Sio Kecamatan Ternate Utara Kota Ternate, Minggu (12/7) malam tadi ramai-ramai membacakan deklarasi dukungan partisipasi mewujudkan Kampung Pemilihan Bermartabat (Kaliber) di aula Kantor Lurah Soa-Sio.

Ikrar yang dibacakan itu sekaligus meneguhkan niat warga Soa-Sio meningkatkan kualitas demokrasi dalam kehidupan bermasayrakat di Kota Ternate dengan mewujudkan kesadaran masayrakat sebagai pemilih, menolak money politik, politisasi SARA, ujaran kebencian dan hoax serta mendukung pelaksanaan pengawasan pemilihan yang bermartabat menjelang pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate tahun 2020.

“Senantiasa merawat silaturahmi dan persaudaraan diantara sesama warga meski berbeda pilihan. Tolak dan lawan praktek politik uang karena merusak harga diri pemilih dan martabat negeri. Tidak menyebarkan berita hoax dan ujaran kebencian yang mengganggu kenyamanan masyarakat. Menjaga integritas penyelenggaraan Pilkada dari praktek manipulasi dan kecurangan serta bergandeng tangan bersama Bawaslu dan Panwaslu mewujudkan pemilihan yang bermartabat,” begitu bunyi deklarasi yang mereka bacakan di puncak acara Lounching Kelurahan Soa-Sio sebagai Kampung Pemilihan Bermartabat (Kaliber).

Salah satu Tokoh Masyarakat Kelurahan Soa-Sio, H. Sampena H. Yusuf saat memberikan sambutan sebelum acara lounching Soa-Sio sebagai Kampung Pemilihan Bermartabat (Kaliber) menyampaikan alasan kenapa warga Kelurahan Soa-Siao bersepakat menjadikan Kelurahan itu sebagai Kampung Pemilihan Bermartabat (Kaliber). Dikatakan, Pilkada bukan hanya menjadi tanggung jawab KPU, Bawaslu, Pemerintah Kota dan Polres Ternate. Melainkan juga menjadi tanggung jawab masarakat.

“Kenapa? Karena kita akan memilih calon pemimpin kita, apa yang kita inginkan, seperti apa seharusnya pemimpin yang akan memimpin kita. Karena itu, apa yang digagas oleh Bawaslu malam ini, saya berharap mudah-mudahan menjad bekal buat kita semua,” ucapnya.

Artinya, yang bisa menghasilkan system demokrasi yang baik melalui Pilkada adalah masyarakat sendiri. Caranya adalah masyarakat membantu Bawaslu dan KPU mensosialisasikan kepada sesame masayrakat tentang cara berpolitik yang bermartabat. “Sehingga tidak ada lagi bahasa ada masyarakat yang tidak bisa mencoblos, atau ada masyarakat yang terlibat dalam kasus politik uang, kita harus berupaya menghindari itu, tunjukan bahwa kita benar-benar memiliki martabat,” katanya.

Sebagai forum partisipasi masyarakat, ia juga mengingatkan kepada semua pihak, bahwa di Kelurahan Soa-Sio ada banyak tim sukses, dan setiap warga memiliki pilihan sesuai kadar yang mereka pilih. Karena itu, tidak boleh ada yang memaksakan orang lain untuk memilih kandidat si A, atau si B karena hak rakyat untuk memilih siapa pemimpinya dijamin oleh system Demokrasi. “Kita tidak boleh memaksa orang untuk memilih, silahkan dia pilih siapa. Persoalan bahwa itulah yang terbaik menurut dia silahkan saja, begitu pun dengan tim sukses, kampanye juga harus dengan kualitas yang bagus. Marilah kita gunakan hak pilih kita dengan baik. Kita semua harus tunduk pada aturan kepemiluan, kita berharap agar pemilu kedepan bermartabat sehingga masyarakat selain menggunakan hak untuk memilih, kewajiban kita juga untuk melihat, memantau, mengawasi dan mengawal secara partisipatif tahapan pilkada,” ujajrnya.

Kapolres Ternate, AKBP. Aditya Laksimada S.I.K dalam forum yang sasma mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, Bermartabat dalam dalam akronim ‘Kaliber’ artinya kehormatan. Itu berarti dalam segala dimensinya bersifat mulia. “Dari aspek hukum kalau orang bermartabat itu artinya berkaitan dengan kehormatan. Ini sangat luar biasa,” katanya.

Dan karena lounching Kaliber ini dimulai dari Kelurahan Soa-Sio, maka warga di Kelurahan ini patut berbangga diri, sebab Kelurahan Soa-Sio akan menjadi role model  sebagai kampung yang bermartabat dalam pelaksanaan Pilkada serentak pada 9 Desember 2020 di Kota Ternate.

“Sekarang sudah mulai tahapan ferivikasi factual calon perseorangan, ini ibarat kita punya mobil sudah mulai dipanaskan, meskipun nanti tahapan utamanya tanggal 9 desember, tapi dari sekarang kita akan menghadapi masa-masa dimana situasi tergantung bagaimana kita mengelolanya. Apabila kita mengelolanya dengan baik, maka situasinya akan tetap dingin, indah dan bisa terkendali. Tetapi kalau tidak dikelola dengan baik, maka akan bisa menjadi panas,” ujar Kapolres seraya meminta masayrakat secara partisipatif dapat membantu menciptakan iklim politik yang kondusif.

Kapolres mengisahkan, saat ia masih menjabat sebagai Kapolres di Halmahera Barat (Halbar), ia sering menemukan dua implikasi terhadap pelanggaran kepemiluan. Pertama, pelanggar rambu-rambu Pilkada akan berhadapan dengan Undang-Undang (UU) tindak pidana pemilu. Kedua, pelanggar rambu-rambu Pilkada juga akan berhadapan dengan hukum tindak pindana. “Misalkan tiba-tiba sesama pasangan calon atau pendukungnya saling mengejek dan ada salah satu yang menganiaya, maka itu jatuhnya bukan tindak pidana pemilu. Tapi tindak pidana penganiayaan,” jelasnya.

Karena itu, ia imbau masyarakat di Kota Ternate agar bersama-sama menciptakan iklim politik yang kondusif. Apalagi baru-baru ini, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian sudah menegaskan agar pada saat menggelar kampanye di masa pandemic Covid-19 tidak melibatkan banyak orang. “Supaya kita tidak menghadapi suasana konflik, sehingga didesain di dalam ruangan saja dan maksimal 50 atau 100 orang. Itu untuk menciptakan iklim kamtibmas yang lebih kondusif di masa pandemic. Saya yakin penyelenggara maupun pengawas Pemilu sudah punya brand strategi dalam rangka menciptakan suasana harmoni itu,” katanya.

Anggota Bawaslu Kota Ternate yang membidangi Divisi PHL, Rusly Saraha mengapresiasi atensi masayrakat Kelurahan Soa-Sio karena sudah bersedia membantu secara partisipatif kerja-kerja pengawasan Pilkada. “Ini merupakan langkah perdana menyatukan spirit pengawasan Bawaslu dengan warga di kelurahan, juga termasuk upaya bersama bersinergi mendorong penyelenggaraan pemilihan bermartabat,” katanya.

Rusly mengungkapkan, martabat Pilkada mesti dipastikan dengan sikap saling menghargai pilihan, melawan politik uang, politisasi SARA dan jaminan pemilu tanpa manipulasi dan kecurangan.

Sementara Ketua Bawaslu Kota Ternate, Kifli Sahlan saat memberikan sambutan menjelaskan. Setelah dilounching, Kelurahan Soa-Sio Kecamatan Ternate Utara akan menjadi role model bagi Kelurahan lain. Dikatakan, dalam bahasa local orang Ternate, kata Kaliber diartikan sebagai sebuah kekuatan. Sehingga itu ia harapkan ada kekuatan besar secara partisipatif dari masyarakat dalam mengawasi atau mengawal proses Pilkada serentak tahun 2020 ini.

“Kami sangat bangga, walaupun ditengah pandemic Covid-19, dengan berbagai pendekatan, komunikasi yang dilakukan oleh teman-teman Panwascam, dan adanya niat baik dari Ibu Lurah dan masayrakat di Soa-Sio, Alhamdulillah program ini bisa berjalan, ini merupakan permulaan program karena setelah ini akan didukung dengan program edukasi dan pendidikan politik yang baik terhadap masyarakat di Kelurahan Soa-Sio, begitu juga akan dilaskanakan di Kelurahan lain juga,” paparnya.

Kifli juga mengatakan, Bawaslu Kota Ternate memiliki ambisi besar mempromosikan Kelurahan-Kelurahan yang dijadikan sebagai Kaliber ini ke tingkat Nasional. “Mudah-mudahan di Soa-Sio ini partisipasi masyarakat semakin baik, selain dari mencegah agar masayrakat tidak terjebak melakukan proses pelanggaran, tetapi melahirkan proses kesadaran oleh msayrakat secara luas, sehingga masyarakat tidak terjebak pada pragmatisme politik,” ujarnya. (HBT)

 

Penulis : Nasarudin Amin
Foto : Maskur Laher

"